Total Tayangan Halaman
Rabu, 11 Mei 2011
ABS
ANTILOCK BRAKE SYSTEM
ABS
(Antilock Brake System)
Sistem rem yang mengontrol tekanan minyak rem dari master cylinder ke setiap cylinder roda/caliper agar tidak terjadi penguncian(locking) pada saat pengereman berlangsung, sehingga kendaraan dapat berhenti dengan baik dan cepat.
Pengertian Dasar Rem
Saat roda belakang terkunci,
Gaya sentripetal pada roda belakang akan mendekati angka “0”. Pada kondisi tersebut, bila roda depan dibelokkan atau ada gaya lain (misalnya kondisi permukaan jalan, perubahan koefisien gesek dll) maka terjadi gaya sentrifugal sehingga kendaraan akan membanting ke satu sisi.
Pengertian Dasar Rem
Saat Roda depan Terkunci
Gaya Sentripetal pada roda depan mendekati angka “0”. Bila kendaraan dibelokkan pada saat kondisi jalan licin, kendaraan tidak akan berbelok. Ditambah lagi dengan terjadinya gaya sentrifugal yang dihasilkan dari luar akan dihilangkan oleh gaya sentripetal dari roda belakang. Sehingga kendaraan terus melaju ke depan.
Kerja Pengereman
Slip Ratio = Kecepatan kendaraan - Kecepatan roda
Kecepatan kendaraan
Slip ratio = 0, kecepatan kendaraan = kecepatan roda
Slip ratio = 1, kecepatan roda = 0, roda mengunci
Hubungan antara Efisiensi Pengereman (Gaya Pengereman) dengan Koefisien Resistansi Pengereman dinyatakan sebagai :
Gaya Pengereman = µ. W
µ = koefisien gesek
W = beban pada roda (berat kendaraan)
Hubungan Koefisien Gesek dengan Slip Ratio Pada Jalan Kasar
• Saat gaya pengereman meningkat dengan tekanan gradual pada pedal rem baik koefisien resistansi rem maupun slip ratio akan meningkat juga.
• Sebaliknya saat slip ratio 1.0 (roda terkunci) koefisien resistansi pengereman akan menurun
PERBEDAAN ABS DENGAN NON ABS
KENDARAAN NON ABS
KENDARAAN DILENGKAPI ABS
Proses Kontrol Rem Konvensional Proses Kontrol Rem ABS
KOMPONEN ABS
• WSS = Wheel speed sensor ( 3atau4 buah)
• Hydraulic Unit (actuator) ( 1 buah)
• ABS CM = ABS Control Module (1 buah)
• Master Cylinder ( 1 buah )
• Brake Caliper (4 buah)
• Lampu Peringatan ABS
• G sensor (1 buah): mendeteksi gaya inersia pada body kendaraan.(4WD)
Konstruksi ABS
Wheel Speed Sensor
Berfungsi mendeteksi kecepatan putaran roda melalui sensor dan roda gigi yang terpasang pada roda.
ABS Control Module
ABS Control Module memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Mengolah data dari sensor roda dan mengendalikan tekanan minyak rem pada Cylinder Roda melalui Actuator.
2. Fail Safe, untuk mengembalikan sistem ke pengereman konvensional bila terjadi kegagalan pada sistem ABS.
3. Self Diagnostik, untuk mendiagnosa kegagalan pada sistem.
Fungsi Komponen Hidrolik Unit
1. Solenoid Valve, mengatur tekanan minyak rem di Caliper dengan mengatur posisi anchor.
2. Pompa, menurunkan tekanan minyak rem Caliper dengan mengalirkan minyak rem ke Accumulator.
3. Accumulator, mensuplai minyak rem tekanan tinggi ke Caliper bila diperlukan.
4. Reservoir Tank, sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menurunkan tekanan minyak rem dalam Caliper secara perlahan.
5. Feeling Valve, mencegah tekanan Accumulator berbalik ke Master Cylinder sehingga rem tidak menyentak.
6. By Pass Check Valve, sebagai jalur kembali minyak rem dari Caliper ke Master Cylinder saat rem dilepas.
7. Relief Valve, sebagai pencegah kelebihan tekanan dari Accumulator yang dapat menyebabkan rem menyentak.
Sistem rem ABS ABS + EBD
ABS + EBD
• Adalah sistem rem ABS yang dilengkapi dengan Electronic Brake force Distribution (EBD), yang berfungsi untuk mengontrol tekanan minyak rem pada silinder roda belakang pada kondisi tertentu.
• EBD pada dasarnya sama dengan Proportioning Valve (Katup P) yang bekerja berdasarkan signal dari Speed sensor yang berhubungan dengan beban kendaraan
EBD
• What is EBD ?
EBD is Electronic Brake force Distribution.
EBD is Rear brake force control system.
(No need P-valve or LSPV)
PEMERIKSAAN LAMPU ABS
1. ON kan kunci kontak
2. Periksa apakah lampu peringatan ABS menyala selama 2 detik kemudian OFF.Jika tidak berarti ada kerusakan
PEMERIKSAAN LAMPU EBD
1. ON kan kunci kontak dan tarik rem tangan
2. Periksa apakah lampu EBD menyala?
3. Turunkan rem tangan (kunci kontak tetap ON) dan periksa apakah lampu peringatan EBD OFF, jika tidak berarti ada kerusakaan.
• Uraian sirkuit:
Lampu peringatan EBD dikontrol oleh Switch rem tangan, jumlah minyak rem dan Unit ABS
PEMERIKSAAN DTC (dengan jumper wire)
1. ON kan kunci kontak
2. Perhatikan penyalaan lampu peringatan ABS, apakah sesuai dengan tabel DTC
3. Hubungkan terminal term.switch diagnosis dengan ground (F-D) pada konektor diagnosis.
4. Selesai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan jumper wire dari konektor diagnosis.
PENGHAPUSAN DTC
A. Cara Pertama
• OFF-kan kunci kontak
• Hubungkan jumper wire pada term.F-D pada konektor diagnosis
• Putar kunci kontak posisi ON
• Lepas jumper wire (term.D) selama 1 detik dan hubungkan kembali selama 1 detik. Ulangi sebanyak 5 kali
• OFF-kan kunci kontak dan lepas jumper wire
• Lakukan tes jalan dan periksa apakah menunjukkan DTC 12 (Normal)
B. Cara kedua
Lepaskan kabel negatif beterai selama 30 detik, kemudian pasang kembali.
PEMERIKSAAN DTC (DENGAN SCAN TOOL)
1. Hubungkan Scan Tool ke kenektor DLC (Data Link Connector)
2. ON-kan kunci kontak
3. Perhatikan DTC yang terlihat pada Scan Tool
4. Selesai pengecekan, OFF-kan kunci kontak dan lepaskan Scan Tool
http://tdwmastery.com/bm/?id=31897
ABS
(Antilock Brake System)
Sistem rem yang mengontrol tekanan minyak rem dari master cylinder ke setiap cylinder roda/caliper agar tidak terjadi penguncian(locking) pada saat pengereman berlangsung, sehingga kendaraan dapat berhenti dengan baik dan cepat.
Pengertian Dasar Rem
Saat roda belakang terkunci,
Gaya sentripetal pada roda belakang akan mendekati angka “0”. Pada kondisi tersebut, bila roda depan dibelokkan atau ada gaya lain (misalnya kondisi permukaan jalan, perubahan koefisien gesek dll) maka terjadi gaya sentrifugal sehingga kendaraan akan membanting ke satu sisi.
Pengertian Dasar Rem
Saat Roda depan Terkunci
Gaya Sentripetal pada roda depan mendekati angka “0”. Bila kendaraan dibelokkan pada saat kondisi jalan licin, kendaraan tidak akan berbelok. Ditambah lagi dengan terjadinya gaya sentrifugal yang dihasilkan dari luar akan dihilangkan oleh gaya sentripetal dari roda belakang. Sehingga kendaraan terus melaju ke depan.
Kerja Pengereman
Slip Ratio = Kecepatan kendaraan - Kecepatan roda
Kecepatan kendaraan
Slip ratio = 0, kecepatan kendaraan = kecepatan roda
Slip ratio = 1, kecepatan roda = 0, roda mengunci
Hubungan antara Efisiensi Pengereman (Gaya Pengereman) dengan Koefisien Resistansi Pengereman dinyatakan sebagai :
Gaya Pengereman = µ. W
µ = koefisien gesek
W = beban pada roda (berat kendaraan)
Hubungan Koefisien Gesek dengan Slip Ratio Pada Jalan Kasar
• Saat gaya pengereman meningkat dengan tekanan gradual pada pedal rem baik koefisien resistansi rem maupun slip ratio akan meningkat juga.
• Sebaliknya saat slip ratio 1.0 (roda terkunci) koefisien resistansi pengereman akan menurun
PERBEDAAN ABS DENGAN NON ABS
KENDARAAN NON ABS
KENDARAAN DILENGKAPI ABS
Proses Kontrol Rem Konvensional Proses Kontrol Rem ABS
KOMPONEN ABS
• WSS = Wheel speed sensor ( 3atau4 buah)
• Hydraulic Unit (actuator) ( 1 buah)
• ABS CM = ABS Control Module (1 buah)
• Master Cylinder ( 1 buah )
• Brake Caliper (4 buah)
• Lampu Peringatan ABS
• G sensor (1 buah): mendeteksi gaya inersia pada body kendaraan.(4WD)
Konstruksi ABS
Wheel Speed Sensor
Berfungsi mendeteksi kecepatan putaran roda melalui sensor dan roda gigi yang terpasang pada roda.
ABS Control Module
ABS Control Module memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Mengolah data dari sensor roda dan mengendalikan tekanan minyak rem pada Cylinder Roda melalui Actuator.
2. Fail Safe, untuk mengembalikan sistem ke pengereman konvensional bila terjadi kegagalan pada sistem ABS.
3. Self Diagnostik, untuk mendiagnosa kegagalan pada sistem.
Fungsi Komponen Hidrolik Unit
1. Solenoid Valve, mengatur tekanan minyak rem di Caliper dengan mengatur posisi anchor.
2. Pompa, menurunkan tekanan minyak rem Caliper dengan mengalirkan minyak rem ke Accumulator.
3. Accumulator, mensuplai minyak rem tekanan tinggi ke Caliper bila diperlukan.
4. Reservoir Tank, sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menurunkan tekanan minyak rem dalam Caliper secara perlahan.
5. Feeling Valve, mencegah tekanan Accumulator berbalik ke Master Cylinder sehingga rem tidak menyentak.
6. By Pass Check Valve, sebagai jalur kembali minyak rem dari Caliper ke Master Cylinder saat rem dilepas.
7. Relief Valve, sebagai pencegah kelebihan tekanan dari Accumulator yang dapat menyebabkan rem menyentak.
Sistem rem ABS ABS + EBD
ABS + EBD
• Adalah sistem rem ABS yang dilengkapi dengan Electronic Brake force Distribution (EBD), yang berfungsi untuk mengontrol tekanan minyak rem pada silinder roda belakang pada kondisi tertentu.
• EBD pada dasarnya sama dengan Proportioning Valve (Katup P) yang bekerja berdasarkan signal dari Speed sensor yang berhubungan dengan beban kendaraan
EBD
• What is EBD ?
EBD is Electronic Brake force Distribution.
EBD is Rear brake force control system.
(No need P-valve or LSPV)
PEMERIKSAAN LAMPU ABS
1. ON kan kunci kontak
2. Periksa apakah lampu peringatan ABS menyala selama 2 detik kemudian OFF.Jika tidak berarti ada kerusakan
PEMERIKSAAN LAMPU EBD
1. ON kan kunci kontak dan tarik rem tangan
2. Periksa apakah lampu EBD menyala?
3. Turunkan rem tangan (kunci kontak tetap ON) dan periksa apakah lampu peringatan EBD OFF, jika tidak berarti ada kerusakaan.
• Uraian sirkuit:
Lampu peringatan EBD dikontrol oleh Switch rem tangan, jumlah minyak rem dan Unit ABS
PEMERIKSAAN DTC (dengan jumper wire)
1. ON kan kunci kontak
2. Perhatikan penyalaan lampu peringatan ABS, apakah sesuai dengan tabel DTC
3. Hubungkan terminal term.switch diagnosis dengan ground (F-D) pada konektor diagnosis.
4. Selesai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan jumper wire dari konektor diagnosis.
PENGHAPUSAN DTC
A. Cara Pertama
• OFF-kan kunci kontak
• Hubungkan jumper wire pada term.F-D pada konektor diagnosis
• Putar kunci kontak posisi ON
• Lepas jumper wire (term.D) selama 1 detik dan hubungkan kembali selama 1 detik. Ulangi sebanyak 5 kali
• OFF-kan kunci kontak dan lepas jumper wire
• Lakukan tes jalan dan periksa apakah menunjukkan DTC 12 (Normal)
B. Cara kedua
Lepaskan kabel negatif beterai selama 30 detik, kemudian pasang kembali.
PEMERIKSAAN DTC (DENGAN SCAN TOOL)
1. Hubungkan Scan Tool ke kenektor DLC (Data Link Connector)
2. ON-kan kunci kontak
3. Perhatikan DTC yang terlihat pada Scan Tool
4. Selesai pengecekan, OFF-kan kunci kontak dan lepaskan Scan Tool
http://tdwmastery.com/bm/?id=31897
Langganan:
Postingan (Atom)